Jumat, 23 Oktober 2009

bahaya kemasan plastik..

Pernah memperhatikan kode di atas ? Biasanya ada dikemasan plastik.


Keterangan dari kode di atas :

1 : Polyethylene Terephalate (PET/PETE)

Jika terdapat kode ini dalam sebuah bahan plastik, maka benda tersebut hanya dapat digunakan 1 X pakai. Hal ini dikarenakan zat kimia yang terdapat dalam kemasan jika semakin lama tersimpan maka zat kimia tersebut semakin banyak yang terlarut. Jangan memakai untuk menyimpan zat panas dalam kemasan ini karena zat polimernya akan meleleh dan akhirnya mempercepat pelarutan dalam makanan ataupun minuman.



Catatan : Nah Looo... coba periksa dibagian bawah Botol Air Minum Dalam Kemasan Kita... ternyata kode nya ini!!! artinya, jangan lagi masukin teh anget ke dalam nih gelas... hikkksss

2 : High Density Polyethylene (HDPE)

HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan dan minuman yang dikemasnya. Biasanya barang yang dikemas menggunakan kode ini terlihat buram. Namun HDPE hanya disarankan sekali pakai saja karena terdapat senyawa bernama antimoni trioksida yang terus meningkat. Biasanya terdapat pada galon, botol susu bayi, alat kosmetik.

3 : Polyvinyl Chloride (PVC)

Jenis plastik dengan kode ini lebih sulit untuk didaur ulang. PVC mengandung zat bernama DEHA. Jika dalam keadaan suhu lebih dari 150 derajat akan bereaksi dengan makanan ataupun minuman dan dapat menyebabkan kanker, ginjal, dan masalah berat badan. Biasanya terdapat pada mainan anak-anak, kemasan bahan bangunan, pipa.

4 : Low Density Polyethylene (LDPE)

Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia. Pada suhu di bawah 60 derajat celsius sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.

Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.



5 : Polypropylene (PP)

Carilah dengan kode angka 5, jika membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman. Kode PP terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk produk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.Karakteristik berupa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.

6 : Polystyrene (PS)

Bahan yang tertera kode ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, pertumbuhan dan sistem syaraf. Bahan itu juga sulit didaur ulang. Jika harus didaur ulang, PS memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Biasanya kita menemukan kode ini pada sterofoam.

PS dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.

7 : Kategori lainnya (Other)

Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER yang merupakan gabungan dari SAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene) dan PC (polycarbonate, Nylon).

OTHER dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. Zat policarbonate yang terdapat dalam plastik ini juga sangat berbahaya pada bagi tubuh manusia.



Zat kimia yang ada di plastik sampai saat ini sulit dihilangkan dalam penggunaannya. Sebagai konsumen, kita hendaknya berhati-hati dalam memilih makanan. Paling tidak mengurangi bahaya yang masuk ke dalam tubuh kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar